Dulu dan Kini



Lihat diriku dulu.
Aku yang dulu selalu menyita sebagian perhatianmu.
Aku yang dulu selalu ditemani 24 jam olehmu .
Aku yang terlalu mencinta dan dicintai olehmu.
Tapi,
Lihat diriku kini.
Aku telah mulai terbiasa tanpa dirimu.
Aku telah mulai terbiasa dengan sikap acuhmu.
Aku mulai terbiasa dengan semua yang telah berubah kini.
Aku tidak berubah, karena memang tidak ingin berubah.
Hanya saja perasaan ku yang telah berubah.
Aku baru menyadari, ternyata cinta itu ada masa kadaluarsanya.
Inilah yang terjadi padaku kini.
Cintaku yang dulu besar padamu, kini telah mengeras, membeku dan sudah tidak lagi manis.
Seperti permen yang sudah tidak layak dimakan, terasa pahit ditenggorokan dan membuat sakit bila ditelan.
Akupun tahu, kamu tak akan pernah merasakan apa yang aku rasakan.
Bagaimana kamu merasakan, kalau kita sudah tidak saling membicarakan tentang perasaan.
Aku memang dulu sangat mendambamu, terpikat oleh semua indahmu.
Tersihir oleh bayanganmu yang sungguh terlihat nyata bagiku.
Namun,
Aku sudah tidak lagi memujamu kini.
Mengingatmu hanya akan membuat perutku bergejolak, dan lalu sakit.
Sudah habis semua masa ku untukmu.
Tapi aku sadar,
Aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu, memilikimu meski hanya sesaat.
Dan kini kamu hanya akan menjadi sebagian kenangan dalam hidupku.
Kamar 30 november tahun ini