coretan pensil


Ruang hati Kinara
Kamar Kinara 20 Juli 2010, 22.30 WIB
King_oftheworlds is now online
Layar laptop ku menyala, menandakan teman dunia maya ku bertambah satu yang hadir malam ini.
Aku hanya terdiam melihat layar laptopku, jari-jariku menyentuh keyboard siap untuk mengetik kata. “haii.. lagi apa ? ” ahh aku menghapusnya, terlalu dini bila aku langsung menyapanya dengan kata-kata itu. Mungkin disana dia akan bertanya “siapa aku, tahu darimana id messenger dia, bla bla bla..” Aku urungkan niatku, dengan pikiran-pikiran itu saja sudah membuat nyaliku menciut. Apa yang akan aku katakan bila pertanyaan itu disodorkan padaku. Walaupun nantinya dia tidak akan melihat ekspresi mukaku, namun tetap saja aku tidak berani mengambil resiko. Aaah sungguh naïf aku ini. Aku lebih suka menjadi bayangannya. Mengikuti setiap kegiatannya tapi tidak berani menunjukkan diri dihadapannya.
Aku berteman dengannya seminggu yang lalu, memang aku yang sengaja mencari id messenger nya dari facebook. Aku memang berteman dengannya di jaringan sosial itu, tapi tak pernah sekalipun kami mengirim pesan dinding atau saling memberi komentar di status yang kami tulis. Sebenarnya aku sudah menyukainya semenjak sebulan yang lalu. Pertama kali saat aku melihat dia tengah asyik bercanda dengan teman-temannya di lapangan basket. Mungkin aku saja yang terlalu larut dalam kesedihan selama ini, hingga tak pernah menyadari bahwa ada dia yang menarik perhatianku kini. Semenjak putus dari Miko setahun lalu, aku seolah menutup hatiku. Tak pernah sempat aku memperhatikan cowok-cowok di sekolahku. Bagaimana tidak, rutinitas yang aku jalani selama ini hanya di kelas dan langsung pulang ke rumah bila sekolah usai.
Davin. Yaa Davin namanya, itu pun aku tahu dari teman-temanku yang sering memanggilnya dengan nama itu. Payah memang aku ini, nama teman sekelas sendiri saja aku tidak tahu.
Ahh sudahlah aku tidur saja, sudah tidak ada yang menarik untuk dikerjakan. Menyapa orang yang ada disana saja pun aku tidak berani.
Aku menutup akun messenger ku. Dan langsung berlindung di bawah selimut.
Selamat malam Davin, king_oftheworlds ucapku dalam hati.

Kamar Davin 20 Juli 2010, 22.30 WIB
Aku menatap layar komputerku, hanya untuk tahu siapa saja teman-temanku yang online malam ini.
depowerpuffgirls is online
Aku ingin menyapanya hanya sekedar menanyakan sedang apa malam-malam begini masih terjaga. Tapi aku ragu-ragu. Takut kalau nanti dia merasa tidak nyaman dengan pertanyaanku ini. Aku tahu itu id messenger nya, karena memang aku menyimpannya selama ini tapi tak pernah berani mengajaknya berteman sampai akhirnya aku mendapat ajakan pertemanan darinya seminggu yang lalu.
Aku menyukainya, sangat menyukainya. Tepatnya semenjak pertama kali aku masuk ke SMA ini. itu artinya sudah dari 2 tahun yang lalu. Memang bodoh aku ini, menyukai cewek yang sudah jelas milik kakak kelasku Miko yang kutu buku itu. Aku sadar, aku mungkin bukan tipe cowok yang disukainya. Bagaimana tidak, bila dibandingkan dengan Miko aku ini berbalik 180o. Miko yang pintar, kutu buku, dan pendiam. Sedangkan aku. Aku memang tidak terlalu bodoh di bidang akademik, aku juga selalu menduduki peringkat lima besar di kelas. Tapi aku tidak sependiam Miko, tidak sekutu buku dia dan memang sedikit terlihat urakan.
Sampai akhirnya setahun yang lalu aku mendengar kabar, dia putus dengan Miko. Tanpa aku tahu alasan yang jelas, kenapa mereka sampai putus. Namun aku tak pernah mempersoalkan hal itu, yang jelas aku merasa mendapatkan kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh. Tapi aku tak pernah berani melakukan itu, karena aku takut mendekatinya yang semakin terlihat lebih tertutup itu, menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
Kinara, seandainya kamu menyadari adanya aku. Aku ingin menghapus semua mendung di wajahmu itu. Tak pernah sekalipun aku lihat senyum mengembang di wajahmu.
depowerpuffgirls is now offline
Aku melihat id messenger nya telah lenyap, mungkin dia sudah lelah dan tidur. Langsung saja aku menutup akun messenger ku, dan beranjak menyusulnya tidur. Berharap kami dipertemukan di dalam mimpi.
Selamat malam Kinara ku yang manis, depowerpuffgirls.

Kelas Kinara 21 Juli 2010, Jam pelajaran kosong
Aku melihat dia sedang bercanda dengan gerombolan teman-temannya. Aku memandanginya diam-diam, takut kalau nanti ketahuan sedang mengamatinya. Dia tertawa, yaa aku mendengar suara tawanya yang khas. Entah apa yang terjadi dengan pendengaranku, tapi seolah aku seperti punya sensitifitas yang tinggi bila mendengar suara tawa itu yang telah terekam di otakku akhir-akhir ini.
Tak sengaja mata kami saling beradu pandang. Tak sampai lima detik memang, tapi telah sukses membuat jantungku berdetak tak karuan. Refleks aku melempar senyum simpul. Terkesan kaku memang untuk ukuran sebuah senyuman, tapi aku senang karena Davin membalas senyumanku.
Terimakasih Davin, untuk senyuman balasan darimu.

Kelas Davin 21 Juli 2010, Jam pelajaran kosong
Sedaritadi aku amati, dia tidak pernah beranjak dari tempat duduknya. Bicara juga seperlunya saja, bila teman-teman bertanya padanya. Aku ingin masuk ke dalam pikirannya, mencari tahu apa sebenarnya yang menjadi masalah dia selama ini hingga menjadi pemurung begini. Aku sengaja tertawa dengan kencang, agar dia menyadari bahwa aku ada di ruang yang sama dengannya kini. Agar dia mendengar suaraku, melekat dan terekam di memori otak nya. Tapi apa yang kudapati selama ini, dia selalu acuh bahkan tak pernah sekalipun menegurku bila aku mengganggu kenyamanan penyendiriannya itu.
Aku hampir putus asa karena sikapnya itu. Namun.. Hai tunggu, aku seperti merasa ada yang sedang mengawasiku.
Dia melihat ke arahku, yaa aku yakin dia menatapku. Sengaja aku menoleh ke meja Kinara, dan apa yang kudapati. Dia tersenyum kepadaku, hanya kulihat sekilas memang. Namun bagiku itu senyuman termanisnya, aku langsung membalas senyuman Kinara dengan senyuman paling manis yang aku punya. Aku sangat senang, karena ini pertama kalinya aku melihat dia tersenyum kepadaku lagi setelah mendung di wajahnya setahun belakangan ini.
Terimakasih Kinara, untuk senyuman yang kamu berikan kepadaku.
Dan kini aku akan mencoba masuk ke dalam ruang hatimu.

Katy (22’okt’10)